Monday, June 27, 2011

Manajemen Modern (Manajemen Kontemporer)


Bismillah
Asslamu’alaikum

MANAJEMEN MODERN (MANAJEMEN KONTEMPORER)


1.      model tipe Z
William Ouchi mengemukakan bahwa perusahaan Amerika dan Jepang berbeda dalam 7 dimensi yang penting, yaitu :
a.       lama masa kerja
b.      cara pengambilan keputusan
c.       letak tanggung jawab
d.      kecepatan ealuasi dan promosi
e.       mekanisme kontrol
f.       spesialisasi jalur karier
g.      perhatian perusahaan terhadap pegawai


2.      gerakan ekselensi
Peters & Waterman mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tertentu yang excellent, atau mereka yang memiliki kesuksesan yang telah berlangsung dalam jangka panjang, melakukan banyak hal secara sistematik yang membuat mereka terpisah dari perusahaan lain.
a.       melakukan sesuatu tepat pada waktunya
b.      tetap dekat dengan konsumen
c.       mempromosikan otonomi dan kewirausahaan
d.      memaksimalkan produktivitas pekerja
e.       menggunakan pendekatan hand-on bagi manajemen
f.       melakukan yang terbaik dan diketahui perusahaan
g.      mempertahankan struktur organisasi yang sederhana


3.      TQM (Total Quality Management)
Atau Manajemen Mutu Terpadu, yaitu suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.

4.      ISO 9000 dan ISO 14000

5.      Proses Rekayasa Ulang Bisnis
Perencanaan ulang secara radikal serta memikirkan kembali proses bisnis secara fundamental untuk mencapai perbaikan secara dramatis dalam ukuran unjuk kerja kontemporer seperti biaya, kualitas, servis dan kecepatan.

6.      Downsizing
Versi restrukturisasi organisasi yang menghasilkan penurunan besaran organisasi dan sering menghasilkan struktur organisati yang lebih mendatar.

7.      Organisasi Jejala (Networking Organization)
Fungsi utama organisasi tidak harus dimiliki satu organisasi sendiri, tetapi dapat dilakukan oleh perusahaan lain, yaitu atas dasar kontrak.

8.      Kaizen
Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki secara terus menerus semua bidang dalam perusahaan. Berkaitan dengan konsep TQM.

9.      Just in Time
Berproduksi hanya apabila ada permintaan atau memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar jumlah yang diminta.

10.  ABC Concept
Activity Based Costing.
Dalam akuntansi konvensional dikenal 3 unsur dalam menghitung biaya produk :
a.       biaya langsung
b.      biaya upah langsung
c.       biaya overhead

11.  Balanced Scorecard
Menurut Kaplan & Norton, balanced scorecard berfungsi sebagai pelengkap dan bukan sebagai pengganti pengukuran kinerja keuangan tradisional, karena data keuangan tetap dipertahankan dalam pengukuran kinerja.
4 perspektif kinerja balanced scorecard :
  1. financial perspective
  2. customer perspective
  3. internal business process perspective
  4. learning and growth perspective


 Sumber : Pengantar Manajemen oleh H.B.Siswanto dan Modul BSI.

Standar Pengendalian


Bismillah
Assalamu’alaikum.


STANDAR PENGENDALIAN

Elemen pengendalian :
1)      Bidang  Produksi
a.       Mutu
b.      Jumlah
c.       Biaya
d.      Prestasi kerja individu
2)      Bidang pemasaran
a.       Volume penjualan
b.      Pengeluaran penjualan
c.       Pengiklanan
d.      Prestasi salesman
3)      Bidang sumber daya manusia
a.       Hubungan tenaga kerja
b.      Pergantian tenaga kerja
c.       Tingkat absensi
4)      Bidang keuangan
a.       Pengeluaran modal
b.      Persediaan
c.       Arus modal
d.      Likuiditas

Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan karena merupakan tolak ukur :
1)      Keberhasilan manajemen
2)      Pertanggungjawaban manajemen
3)      Pengembangan perusahaan
4)      Penutupan perusahaan

Analisa ratio digunakan untuk membandingkan angka-angka historis perusahaan secara :
1)      Time series, dari waktu ke waktu.
2)      Perbandingan dengan perusahaan sejenis.

Test untuk membantu pembuatan keputusan
1)      Test of Profitability
Return on Owners Investment (ROI) = Laba : rata –rata modal sendiri
Return on Total Investment (RTI) = (laba+biaya bunga) : rata-rata total asset
Financial Leverage = ROI – RTI
Earning per Share (EPS) = Laba : rata jumlah saham beredar
Profit margin = laba : penjualan bersih
Fixed Asset turnover Ratio = penj.bersih : rata-rata asset bersih

2)      Test of Liquidity
Cash ratio = kas + setara kas : utang lancar
Current ratio = aktiva lancar : utang lancar
Quick ratio = (AL-Persed) : utang lancar
Receivable Turnover = penj. Kredit : rata-rata piutang
Average age of receivable = 365 : receivable turnover
Inventory turnover = HP Penj : rata-rata persed
Average days supply in inventory =365 : inventory turnover

3)      Test of solvency & equity position
Debt equity ratio = total utang : modal sendiri

4)      Market test
Price/earning ratio = harga pasar perlembar saham : laba perlembar saham
Dividend yield ratio = dividend perlembar : harga pasar perlembar saham
Book value per share = modal saham biasa : jml lembar saham biasa yg beredar
 

Sumber : Pengantar Manajemen oleh H.B.Siswanto dan Modul BSI.

Pengarahan dan Komunikasi Dalam Organisasi


Bismillah
Assalamu’alaikum.

Materi di modul langsung lompat ke proses pemotivasian. Tapi sebelumnya masih ada satu proses sebelum itu kan. Hanya untuk melengkapi. . .

PENGARAHAN

Yaitu suatu proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Pengarahan berati menentukan bagi bawahan tentang apa yang harus mereka kerjakan atau tidak boleh mereka kerjakan. Pengarahan mencakup berbagai proses operasi standar, pedoman dan buku panduan, bahkan manajemen berdasarkan sasaran.

Secara umum, tujuan pengarahan yang ingin dicapai pada setiap sistem perusahaan maupun organisasi adalah :
1.      menjamin kontinuitas perencanaan.
2.      membudayakan prosedur standar.
3.      menghindari kemangkiran yang tak berarti.
4.      membina disiplin kerja.
5.      membina motivasi yang terarah.

Selanjutnya materi ini berkaitan dengan

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Komunikasi menurut Handoko : proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.

Unsur rantai pertukaran informasi:
1)      Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti.
2)      Suatu sarana pengaliran informasi.
3)      Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu.

Unsur esensi komunikasi : pengirim, berita, penerima.

Elemen pokok komunikasi menurut Stoner dan Wankel :
1)      Pengirim
2)      Penyandian
3)      Pesan
4)      Saluran
5)      Penerima
6)      Pengurai sandi
7)      Gaduh (noise)
8)      Umpan balik

Menurut Handoko, tiope jaringan komunikasi berbentuk :
1)      Lingkaran
2)      Rantai
3)      Huruf Y
4)      Bintang

Sedangkan saluran komunikasi terdiri dari :
1)      Komunikasi vertikal
2)      Komunikasi lateral atau horizontal
3)      Komunikasi diagonal

Cara-cara untuk meningkatkan efektivitas komunikasi :
1)      Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektif.
2)      Penggunaan umpan balik.
3)      Menjadi komunikator yang lebih efektif.
4)      Pedoman komunikasi yang baik.

Sumber : Pengantar Manajemen oleh H.B.Siswanto dan Modul BSI.

Pemotivasian

Bismillah.
Assalamu’alaikum.

PEMOTIVASIAN

Bernard Berelson dan Gary A. Steiner mendefinisikan motivasi sebagai all those inner striving conditions variously described as wishes, desires, needs, drives, and the like.
Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan jiwa dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan, dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

Menurut Hersey & Blanchard perbedaan antara individu terletak pada kemampuan dan kemauannya. Motif seringkali dirumuskan sebagai need, want, drive, atau impulse.
Mereka juga mengemukakan bahwa berkurangnya kekuatan suatu kebutuhan disebabkan hal-hal berikut.
1.      pemuasan kebutuhan (need satisfaction)
2.      pemblokiran pemuasan kebutuhna (bloking need satisfaction)
3.      ketegangan kognitif (cognitif dissonance)
4.      frustasi
5.      rasionalisasi
6.      regresi
7.      fiksasi
8.      resignasi
9.      kekuatan motif yang meningkat (increasing motive strenght)

Motivasi seseorang akan ditentukan oleh stimulusnya. Stimulus yang dimaksud merupakan mesin penggerak motivasi. Motivasi menurut Sagir biasanya meliputi hal-hal berikut.
1.      kinerja (achievement)
2.      penghargaan (recognition)
3.      tantangan (challenge)
4.      tanggung jawab (responsibility)
5.      pengembangan (development)
6.      keterlibatan (involvement)
7.      kesempatan (opportunity)

Pada umunya bentuk motivasi yang sering dianut oleh perusahaan meliputi 4 elemen utama, yaitu :
1.      kompensasi bentuk uang
2.      pengarahan dan pengendalian
3.      penetapan pola kerja yang efektif
4.      kebajikan

Apabila seorang manajer harus meramalkan perilaku secara cukup teliti, ia perlu mengetahui sesuatu mengenai tujuan bawahannya dan tindakan yang akan diambil untuk mencapainya. Terdapat beberapa teori motivasi dan hasil peelitian yang berusaha mendeskripsikan hubungan antara perilaku dan hasilnya.

1.      Teori Kepuasan (Content Theories)
a.       Teori hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow
1)      Kebutuhan fisiologis
2)      Kebutuhan keselamatan atau keamanan
3)      Kebutuhan sosial atau afiliasi
4)      Kebutuhan penghargaan atau rekognisi : Prestise & Kekuasaan.
5)      Kebutuhan aktualisasi diri. Memenuhi diri sendiri dengan penggunaan kemampuan maksimum, potensi dan keterampilan.
b.      Teori dua faktor menurut Frederick Herzberg
1)      Kondisi ekstrinsik. Jika tidak ada menyebabkan rasa tidak puas. Apabila kondisi tersebut ada, tidak perlu memotivasi bawahan. Tingkat tidak adanya ketidakpuasan.
2)      Kondisi intrinsik. Apabila ada, meningkatkan motivasi. Apabila tidak ada, tidak menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan.
c.       Teori kebutuhan menurut David McClelland
1)      Kebutuhan akan kinerja (needs for achievement)
2)      Kebutuhan akan afiliasi (needs for affiliation)
3)      Kebutuhan akan kekuasaan (needs for power)
2.      Teori Proses menurut Victor H. Vroom
a.       Teori Harapan
1)      P=F(M * A). kinerja (P) adalah fungsi (F) perkalian antara motivasi (M) dan Ability (A).
2)      M=F(V1 * E). motivasi (M) adalah funsi perkalian valensi (V) dan expectancy (E). perilaku tertentu akan diikuti oleh suatu hasil tingkat pertama.
3)      V1=(V2 * I). valensi yang berhubungan dengan berbagai macam hasil tingkat satu (V1) merupakan fungsi perkalianantara valensi yang melihat pada semua hasil tingkat kedua (V2) dan instrumentalitas (I) pertautan antara pencapaian perolehan tingkat pertama dengan pencapaian tingkat kedua.
b.      Teori keadilan
Bawahan selalu membandingkan antara usaha dan imbalan yang mereka terima dengan usaha dan imbalan yang diterima orang lain.
c.       Teori penguatan
Penguatan merupakan prinsip belajar yang sangat penting dan memotivasi individu.
  


Sumber : Pengantar Manajemen oleh H.B.Siswanto dan Modul BSI.

Sunday, June 26, 2011

Koordinasi dan Rentang Manajemen

Assalamu’alaikum

Masih di pembahasan pengorganisasian.

KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

Koordinasi : proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang  terpisah untuk mencapai tujuan organisasi yang efisien.

Menurut Thompson, ada 3 macam saling ketergantungan :
1.       Saling ketergantungan menyatu (pooled interdependence)
2.       Saling ketergantungan berurutan (sequential interdependence)
3.       Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence)

Lawrence dan Lorch mengemukakan 4 tipe perbedaan yang mempersulit tugas pengkoordinasian:
1.       Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu
2.       Perbedaan dalam orientasi waktu
3.       Perbedaan dalam orientasi antar pribadi
4.       Perbedaan dalam formasi struktur.

Pendekatan pencapaian koordinasi :
1.       Teknik-teknik dasar
2.       Meningkatkan koordinasi potensil
3.       Mengurangi kebutuhan akan koordinasi.

Komponen vital manajemen (mekanisme-mekanisme pengkoordinasian dasar) :
1.       Hierarki manajerial
2.       Aturan dan prosedur
3.       Rencana dan penetapan tujuan

Rentang manajemen (span of control, authority, attention, supervision)
1.       Mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka.
2.       Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi.

Faktor yang mempengaruhi span of control :
1.       Kesatuan fungsi-fungsi
2.       Kedekatan geografis
3.       Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
4.       Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
5.       Perencanaan yang dibutuhkan manajer
6.       Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas.

Faktor lain :
1.       Faktor yang berhubungan dengan situasi.
2.       Faktor yang berhubungan dengan bawahan.
3.       Faktor yang berhubungan dengan atasan.

Wewenang dan pendelegasian
Wewenang menurut Handoko yaitu hak untuk melakukan/ memerintah agar tercapainya tujuan tertentu.

Ada 2 pandangan terhadap wewenang,
1.       Teori formal. Wewenang dapat dianugerahkan.
2.       Teori penerimaan. Wewenang tidak dapat dianugerahkan.

Secara ringkas, dalam jangka panjang wewenang dan tanggung jawab adalah sama.
Dalam jangka pendek, tanggung jawab seorang manajer hampir selalu lebih besar dari wewenangnya.

Jenis wewenag dalam organisasi,
1.       Wewenang lini
2.       Wewenang staf
3.       Wewenang staf fungsional

Delegasi wewenang : manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor.

Kegiatan delegasi :
1.       Menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas.
2.       Melimpahkan wewenang yang diperlukan.
3.       Penerimaan delegasi menimbulkan kewajiban/ tanggung jawab.
4.       Mnerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.

Alasan-alasan diperlukannya pendelegasian yaitu:
1.       Manajer dapat mencapai lebih dari penanganan sendiri.
2.       Proses yang diperlukan agar organisasi lebih efisien.
3.       Manajer memusatkan kepada prioritas yang lebih penting.
4.       Memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang juga belakar dari kesalahan.

Prinsip klasik yang dijadikan dasar delegasi :
1.       Prinsip skalar
2.       Prinsip kesatuan perintah
3.       Tanggung jawab, wewenang akuntabilitas

Masalah dalam pendelegasian :
1.       Manajer gagal mendelegasikan
2.       Bawahan tidak menerima delegasi
3.       Hambatan-hambatan delegasi

Teknik delegasi efektif menurut Allen :
1.       Tetapkan tujuan
2.       Tegaskan tanggung jawab dan wewenag
3.       Berikan motivasi
4.       Meminta penyelesaian kerja
5.       Berikan latihan
6.       Pengawasasn yang memadai


sumber : Modul BSI

Pengorganisasian

Assalamu’alaikum
Setengah semester lewat... back to track. Setelah proses perencanaan, kita mulai proses...

PENGORGANISASIAN

Organisasi : sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama.

Ciri organisasi :
  • Sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan dan kebijakan yng telah dirumuskan dan masing-masing pihak siap untuk menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
  • Sekelompok orang saling mengadakan hubungan timbal balik dan saling bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan purpose, objective dan goal.
  • Sekelompok orang bekerja sama diarahkan pada suatu titik tertentu, yaitu tujuan bersama.

Pengorganisasian menurut Gareth Morgan & Stephen P.Robin :
Pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien.

Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai : suatu pekerjaaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi.

Individu dan perilaku organisasi
Menurut Gibson, dkk terdapat 4 ciri utama individu yang mempengaruhi efektivitas organisasi. Persepsi, sikap, kepribadian, pembelajaran. Manajer maupun bawahan melihat dan memahami individu dan objek, membentuk sikap terhadap individu lain atau organisasi, memiliki struktur kepribadian, dan belajar sambil bekerja.

Kelompok dan perilaku organisasi
J.W. McDavid dan M.Harari mendefinisikan kelompok sebagai suatu sistem yang terorganisasi yang terdiri atas 2 orang atau lebih yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga sistem tersebut melakukan fungsi tertentu, memiliki serangkaian peran hubungan antar anggotanya, memiliki serangkaian norma yang mengatur fungsi kelompok dan tiap-tiap anggotanya.

Menurut McDavid dan Harari, peran yang ada dalam suatu kelompok yaitu
  1. Peran yang dirasakan
  2. Peran yang dimainkan

Gibson dkk membagi kelompok menjadi 2 tipe, formal dan informal, dan dibentuk karena beberapa alasan, yaitu:
  1. Pemuasan kepuasan
  2. Kedekatan dan daya tarik
  3. Tujuan kelompok
  4. Alasan ekonomi

Brenrd Bass mengemukakan suatu model dari perkembangan kelompok. Tahap-tahapnya adalah :

1.       Saling menerima
2.       Komunikasi dan pengambilan keputusan
3.       Motivasi dan produktivitas
4.       Pengendalian dan organisasi

Apabila kelompok telah berkembang dengan melewati berbagai tahap perkembangan tersebut, maka kelompok tersebut mulai menampakkan karakteristik tertentu,

1.       Struktur
2.       Hierarki status
3.       Peran
4.       Norma
5.       Kesatupaduan

D. Cartrivright & A. Zander juga Robbin mengemukakan bahwa suatu kelompok dapat memiliki daya tarik disebabkan oleh :

1.       Tujuan kelompok dan anggota sinkron dan jelas.
2.       Memiliki pemimpin yang berkarisma.
3.       Reputasi atau nama baik.
4.       Kelompok tersebut cukup kecil dan memungkinkan anggota saling mendengar dan mengevaluasi.
5.       Anggota saling mendukung.

Stoner dan Wankel membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan.

Gibson, dkk menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan yang relatif pasti yang terdapat di antara pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut:

1.       Pembagian kerja (division of labor)
2.       Departementalisasi (departementalization)
3.       Rentang kendali (span of control)
4.       Delegasi (delegation of authority)

Sumber : Pengantar Manajemen oleh H.B.Siswanto dan Modul BSI.

Pengambilan Keputusan


Assalamu’alaikum

Saya rasa seharusnya materi ini dibahas setelah kita selesai membahas proses manajemeb. Perencanaan, pengorganisasian, pegarahan, pemotivasian, dan pengendalian. See?
Tapi here we go deh...

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang dianggap paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi.
 
Herbert A. Simon mengembangkan klasifikasi jenis keputusan yang berbeda, yaitu
1.       Keputusan yang Diprogram (Programmed Decisions)
Berulang dan rutin serta telah dikembangkan prosedur untuk menanganinya.
Ditangani dengan
  • a.       Norma
  • b.      Prosedur kerja
  • c.       Struktur organisasi
Pihak yang mengambil keputusan yang diprogram yaitu Middle management dan Lower management.

2.       Keputusan yang Tidak Diprogram (Nonprogrammed Decisions)
Keputusan baru dan tidak tersusun.
Teknik penanganan :
  • a.       Proses pemecahan masalah umum
  • b.      Pertimbangan
  • c.       Intuisi
  • d.      Kreativitas
Pihak yang mengambil keputusan tidak diprogram yaitu Top management

Keputusan yang telah ditetapkan manajer bukanlah tujuan organisasi, keputusan tersebut lebih tepat dilaksanakan sebagai cara yang tepat untuk merealisasikan tujuan. 

Herbert A. Simon mengajukan model proses pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut:
1.       Penelitian.
2.       Desain.
3.       Pemilihan.
Proses keputusan dapat dipandang sebagai sebuah arus dari penelitian sampai desain dan kemudian penentuan alternatif yang dipandang tepat.

Sedangkan proses pengambilan keputusan yang diajukan oleh Gibson, dkk adalah :
1.       Penetapan tujuan spesifik serta pengukuran hasilnya
2.       Identifikasi permasalahan
3.       Pengembangan alternatif
4.       Evaluasi alternatif
5.       Seleksi alternatif
6.       Implementasi keputusan
7.       Pengendaliandan evaluasi

Ada beberapa macam gaya pengambilan keputusan, yaitu:
1.       Manajer mengambil keputusan sendiri dengan menggunakan masukan informasi yang tersedia pada waktu tertentu
2.       Manajer memperoleh informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian menetapkan keputusan yang dipandang relevan.
3.       Manajer membicarakan permasalahan yang dihadapi organisasi dengan para bawahan secara individual dan mendapatkan gagasan dan saran-saran tanpa melibatkan para bawahan sebagai suatu kelompok.
4.       Manajer membicarakan situasi keperluan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan mengumpulkan gagasan dan saran para bawahan tersebut dalam suatu konferensi atau pertemuan kelompok.
5.       Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan kelompok menyusun serta menilai alternatif.

(masih butuh revisi...)

Sumber : Pengantar Manajemen oleh H.B.Siswanto dan Modul BSI.