Monday, June 27, 2011

Pemotivasian

Bismillah.
Assalamu’alaikum.

PEMOTIVASIAN

Bernard Berelson dan Gary A. Steiner mendefinisikan motivasi sebagai all those inner striving conditions variously described as wishes, desires, needs, drives, and the like.
Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan jiwa dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan, dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

Menurut Hersey & Blanchard perbedaan antara individu terletak pada kemampuan dan kemauannya. Motif seringkali dirumuskan sebagai need, want, drive, atau impulse.
Mereka juga mengemukakan bahwa berkurangnya kekuatan suatu kebutuhan disebabkan hal-hal berikut.
1.      pemuasan kebutuhan (need satisfaction)
2.      pemblokiran pemuasan kebutuhna (bloking need satisfaction)
3.      ketegangan kognitif (cognitif dissonance)
4.      frustasi
5.      rasionalisasi
6.      regresi
7.      fiksasi
8.      resignasi
9.      kekuatan motif yang meningkat (increasing motive strenght)

Motivasi seseorang akan ditentukan oleh stimulusnya. Stimulus yang dimaksud merupakan mesin penggerak motivasi. Motivasi menurut Sagir biasanya meliputi hal-hal berikut.
1.      kinerja (achievement)
2.      penghargaan (recognition)
3.      tantangan (challenge)
4.      tanggung jawab (responsibility)
5.      pengembangan (development)
6.      keterlibatan (involvement)
7.      kesempatan (opportunity)

Pada umunya bentuk motivasi yang sering dianut oleh perusahaan meliputi 4 elemen utama, yaitu :
1.      kompensasi bentuk uang
2.      pengarahan dan pengendalian
3.      penetapan pola kerja yang efektif
4.      kebajikan

Apabila seorang manajer harus meramalkan perilaku secara cukup teliti, ia perlu mengetahui sesuatu mengenai tujuan bawahannya dan tindakan yang akan diambil untuk mencapainya. Terdapat beberapa teori motivasi dan hasil peelitian yang berusaha mendeskripsikan hubungan antara perilaku dan hasilnya.

1.      Teori Kepuasan (Content Theories)
a.       Teori hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow
1)      Kebutuhan fisiologis
2)      Kebutuhan keselamatan atau keamanan
3)      Kebutuhan sosial atau afiliasi
4)      Kebutuhan penghargaan atau rekognisi : Prestise & Kekuasaan.
5)      Kebutuhan aktualisasi diri. Memenuhi diri sendiri dengan penggunaan kemampuan maksimum, potensi dan keterampilan.
b.      Teori dua faktor menurut Frederick Herzberg
1)      Kondisi ekstrinsik. Jika tidak ada menyebabkan rasa tidak puas. Apabila kondisi tersebut ada, tidak perlu memotivasi bawahan. Tingkat tidak adanya ketidakpuasan.
2)      Kondisi intrinsik. Apabila ada, meningkatkan motivasi. Apabila tidak ada, tidak menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan.
c.       Teori kebutuhan menurut David McClelland
1)      Kebutuhan akan kinerja (needs for achievement)
2)      Kebutuhan akan afiliasi (needs for affiliation)
3)      Kebutuhan akan kekuasaan (needs for power)
2.      Teori Proses menurut Victor H. Vroom
a.       Teori Harapan
1)      P=F(M * A). kinerja (P) adalah fungsi (F) perkalian antara motivasi (M) dan Ability (A).
2)      M=F(V1 * E). motivasi (M) adalah funsi perkalian valensi (V) dan expectancy (E). perilaku tertentu akan diikuti oleh suatu hasil tingkat pertama.
3)      V1=(V2 * I). valensi yang berhubungan dengan berbagai macam hasil tingkat satu (V1) merupakan fungsi perkalianantara valensi yang melihat pada semua hasil tingkat kedua (V2) dan instrumentalitas (I) pertautan antara pencapaian perolehan tingkat pertama dengan pencapaian tingkat kedua.
b.      Teori keadilan
Bawahan selalu membandingkan antara usaha dan imbalan yang mereka terima dengan usaha dan imbalan yang diterima orang lain.
c.       Teori penguatan
Penguatan merupakan prinsip belajar yang sangat penting dan memotivasi individu.
  


Sumber : Pengantar Manajemen oleh H.B.Siswanto dan Modul BSI.

0 comments:

Post a Comment